Minggu, 10 Januari 2016

Manusia Sebagai Mahluk Sosial
(Ilmu Sosial Dasar- Universitas Gunadarma)






Kata 'Makhluk Sosial' mungkin sudahlah tidak asing di telinga kita. Pada saat proses kelahiran kita pun, tak lepas dari kalimat ini. Ialah dimana saat kita dilahirkan oleh ibu kita, dan pada saat itulah kita membutuhkan sosok seorang ibu untuk memperkenalkan dunia baru tersebut kepada kita.
Setelah lahirnya sang anak ke dunia, orang tua lah (ibu) yang senantiasa berperan dalam proses pengenalan dunia barunya. Oleh karena itu, manusia saling membutuhkan sesamanya.Secara garis besar diatas adalah merupakan suatu contoh perwujudan kita sebagai makhluk sosial.
Dan pengertian makhluk sosial adalah dalam kehidupan di dunia, setiap makhluk hidup memerlukan interaksi dan komunikasi satu sama lain, khususnya bagi umat manusia. Interaksi dan komunikasi ini sangat diperlukan karena manusia ditakdirkan menjadi makhluk sosial yang tak pernah lepas dari bantuan orang lain. Oleh karena manusia hidup sebagai mahkluk sosial itulah, disadari maupun tidak, manusia cenderung hidup berkelompok dengan tujuan yang sama, yakni untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan mereka masing-masing.
Dalam tujuannya meningkatkan taraf kesejahteraan dan kehidupan manusia, mereka cenderung hidup berkelompok yakni misalnya untuk mewujudkan kebutuhan sosialnya, terciptanya keamanan, ketertiban, keadilan, kenyamanan, kerjasama dan lain sebagainya. Dalam kehidupan berkelompok pula, manusia relatif tidak berorganisasi namun semua itu terjadi secara spontan untuk hidup berkelompok
Tidak mungkinlah manusia mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dalam contoh lain, saat kita telah tiada di dunia (meninggal), kitapun tentu saja membutuhkan bantuan orang lain untuk menguburkan jenazah kita.

A.   Dasar – dasar Struktur Sosial


Pada dasarnya, struktur sosial memiliki empat komponen atau elemen dasar, yaitu :

Status Sosial 

Masyarakat terdiri dari individu-individu di mana antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan secara timbal balik dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Dalam melakukan hubungan timbal balik itu, status atau kedudukan seseorang memegang peranan yang sangat penting sehubungan dengan tindakan yang harus dilakukannya. Status sosial adalah tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya, serta hak dan kewajiban-kewajibannya. Selain itu dapat juga diartikan sebagai tempat seseorang dalam suatu pola tertentu. Menurut Talcott Parsons, ada lima kriteria untuk menentukan status sosial seseorang dalam masyarakat, yaitu kelahiran, mutu pribadi, prestasi, pemilikan atau kekayaan, dan otoritas atau kekuasaan.

1) Kelahiran
Kelahiran menentukan status sosial seseorang dalam masyarakat. Orang yang dilahirkan dalam keluarga kaya seperti pengusaha atau bangsawan, maka secara otomatis akan menempati status yang tinggi dalam masyarakat. Sebaliknya, orang yang dilahirkan dalam keluarga tidak mampu atau miskin, maka akan menempati status yang rendah.

2) Mutu Pribadi
Mutu pribadi berhubungan dengan kualitas yang dimiliki oleh seseorang. Pada hakikatnya hal itu berkaitan atau disesuaikan dengan norma-norma atau kebiasaankebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Orang akan menduduki status sosial yang tinggi apabila memiliki kriteria di antaranya adalah jujur, cerdas, pandai, bijaksana, rendah hati, taat pada perintah agama, dan lainlain. Sedangkan orang yang menempati status social rendah adalah orang-orang yang memiliki kriteria, di antaranya suka berbohong, suka mencuri, sering atau pernah melakukan tindak kejahatan, dan lain-lain.

3) Prestasi
Orang yang bisa mencapai atau memeroleh sesuatu yang paling baik yang diharapkan oleh banyak orang setelah melakukan usaha-usaha tertentu biasanya disebut orang yang berprestasi. Misalnya seorang siswa yang berhasil mencapai juara umum di sekolahnya. Prestasi yang dimiliki oleh seseorang menentukan kedudukan atau statusnya di masyarakat. Orang yang berprestasi baik akan menempatkan seseorang pada kedudukan atau status yang tinggi, sedangkan orang yang tidak berprestasi akan menduduki status yang rendah dalam masyarakat.

4) Pemilikan atau Kekayaan
Pemilikan atau kekayaan menunjukkan banyaknya materi yang dimiliki oleh seseorang. Orang yang memiliki cukup banyak materi atau disebut sebagai orang

kaya akan menduduki status yang tinggi dalam masyarakat. Sebaliknya orang yang hanya sedikit memiliki kekayaan materi bahkan tidak memiliki sedikitpun akan menempati status yang rendah, bahkan keberadaanya tidak diakui dalam masyarakat.

5) Otoritas atau Kekuasaan
Kekuasaan seseorang dalam suatu masyarakat berhubungan dengan besarnya pengaruh orang tersebut terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya. Orang yang memiliki kekuasaan umumnya akan disegani, dihormati, serta apa yang dikatakan atau dilakukannya cenderung diikut oleh orang lain. Dalam masyarakat, orang yang mempunyai kekuasaan, seperti kepala desa menempati kedudukan atau status yang tinggi, sedangkan orang yang tidak mempunyai kekuasaan, seperti buruh tani akan menempati status atau kedudukan yang rendah.

Peranan Sosial

Setiap anggota masyarakat memiliki peranan masing-masing sesuai status atau kedudukan sosialnya di masyarakat. Peranan menunjukkan hak dan kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan oleh seseorang sehubungan dengan status yang dimilikinya. Apabila seseorang telah melakukan hak dan kewajiban sesuai dengan statusnya di masyarakat, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut telah menjalankan suatu peranan. Sebagaimana halnya dalam status sosial, setiap orang juga mempunyai bermacam-macam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. Mengingat peranan berasal dari pola pergaulan hidupnya di masyarakat, maka peranan menentukan apa yang akan diperbuatnya dan kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat yang ada di sekitarnya terhadap dirinya. Dengan demikian peranan mempunyai fungsi yang sangat penting karena mengatur perilaku seseorang dalam masyarakat yang didasarkan pada norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Kelompok






Kelompok adalah sejumlah orang atau individu yang memiliki norma-norma, nilai-nilai dan harapan yang sama, serta secara sadar dan teratur saling berinteraksi. Kelompok memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah struktur sosial kemasyarakatan karena sebagian besar interaksi social berlangsung dalam kelompok dan dipengaruhi juga oleh unsur-unsur yang melekat dan dimiliki oleh kelompok di mana interaksi sosial ini berlangsung.Sementara itu, Anis da Rato mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kelompok adalah sejumlah orang, di mana satu sama lain terjalin hubungan, dan jalinan tersebut membentuk suatu struktur. Misalnya kelompok pengajian, karang taruna, dan berbagai perkumpulan yang ada di masyarakat.

a.       Institusi

Aspek yang paling mendasar dalam sebuah struktur social adalah institusi. Institusi merupakan pola terorganisir dari kepercayaan dan tindakan yang dipusatkan pada kebutuhan dasar sosial. Tujuan dibentuknya institusi adalah untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu dalam masyarakat. Misalnya dibentuknya institusi pendidikan (sekolah) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan, dibentuknya rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan perawatan kesehatan, dan lain-lain melalui insitusi ini dapat dilihat adanya struktur dalam  masyarakat.


B.   Tujuan Manusia Bersosialisasi dengan  Manusia Lain

Tujuan sosialisasi secara esensial (secara pokok) adalah untuk dapat mengantarkan manusia pada kebutuhan dan tuntutan untuk dapat terus bertahan hidup di bidang fisik maupun sosial budaya (Stephan & Stephan, 1990). 

Dalam konteks fisik, proses sosialisasi harus dapat membekali manusia dengan kemampuan-kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan biologis dasar yang diperlukan untuk terus hidup dalam lingkungan fisik mereka. 

Dalam konteks sosial budaya, proses sosialisasi harus dapat membantu manusia dengan pemahaman tentang sistem norma dan peran yang dikembangkan dalam masyarakat.

Adapun tujuan pokok dari pada sosialisasi (buku sari sosiologi) adalah :
  • Memberi ketrampilan yang dibutuhkan seseorang dalam kehidupan ditengah-tengah masyarakat. 
  • Mengembangkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif. 
  •  Membantu seseorang mengendalikan fungsi-fungsi organik melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat. 
  • Menanamkan kepada seseorang nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat.

C.   Karakteristik Manusia Sebagai Mahluk Sosial


Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
1. Dorongan untuk makan
2. Dorongan untuk mempertahankan diri
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis

Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.

Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :
1. Penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
2. Penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.

Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.

Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya.

Ciri-ciri Manusia Sebagai Mahkluk Sosial:
  •  Suka bergaul
  •  Suka bekerja sama
  • Hidup berkelompok
  •  Memiliki kepedulian terhadap orang lain
  • Tidak bisa hidup sendiri
Ciri- ciri Manusia Sebagai Mahkluk Sosial yang Bermoral:
·         Manusia memiliki toleransi dan kepedulian terhadap orang lain ketika bersosialisasi.
 Contoh perilaku manusia sebagai mahkluk sosial yang bermoral:
  • Bergotong-royong membersihkan desa.
  • Mengunjungi orang sakit

Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :

  •  Tekanan emosional
Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.

  • Harga diri yang rendah.
Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih sayang orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.

  •  Isolasi sosial.

Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri.

Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.
 Manisfestasi manusia sebagai makhluk sosial, nampak pada kenyataan bahwa tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan orang lain.

Fungsi dan Tugas Manusia Sebagai Makhluk Sosial
  • Manusia sebagai makhluk sosial memiliki fungsi dan tugas yang harus diembannya. Baik dalam masyarakat maupun kemasyarakatan, selain itu fungsi dan tugasnya dimasyarakat
  • Sebagai wadah yang memanusiakan seorang pribadi manusia.
  • Manusia sebagai makhluk sosial juga mengemban tugas dan fungsi dalam keluarga sebagai lingkungam sosial terkecil. Agar individu-individu menjadi satu anggota keluarga untuk menjadi manusia sebagai makhluk sosial.