Sebagai manusia, pernahkah anda membayangkan untuk hidup sendiri ? walaupun hanya dalam beberapa hari manusia tidak dapat bertahan hidup sendiri di bumi ini, hal tersebut menggambarkan manusia merupakan mahluk sosial. Hubungan antara manusia dengan manusia lain tidak akan berjalan baik tanpa adanya dasar atau aturan diantara mereka. Manusia membutuhkan adanya sebuah tatanan atau peraturan untuk mereka bersikap, berkomunikasi dan menjalani hidup sehari-hari di masyarakat. Sebuah peraturan dasar atau tatanan hidup tersebutlah yang bisa kita sebut sebagai kebudayaan. Kebudayaan tidak akan terjaga apabila tidak ada manusia yang melestarikannya, begitupun manusia, mereka akan memiliki tatanan hidup yang seragam apabila tidak ada kebudayaan.
Pada postingan kali ini saya akan akan mencoba mengulas tentang pengertian Manusia Dan Kebudayaan dan juga tentang bagaimana Hubungan Manusia dan Kebudayaan selama ini.
1. Apa itu Manusia ?
Manusia dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.
- Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens , sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
- Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup.
- Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
2. Ciri-ciri Fisik Manusia
Manusia bergerak menggunakan daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan adanya kedua kaki untuk menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi objek menggunakan jari jempol (ibu jari).
Rata-rata tinggi badan Manusia yaitu, sebagai contoh pada perempuan dewasa Amerika adalah 162 cm (64 inci) dan rata-rata berat 62 kg (137 pound). Pria umumnya lebih besar: 175 cm (69 inci) dan 78 kilogram (172 pound).
Hal tersebut hanya merupakan tinggi rata rata manusia. Bentuk fisik manusia sangat bervariasi, tergantung pada faktor tempat, dan sejarah. Meskipun ukuran tubuh umumnya dipengaruhi faktor keturunan, faktor lingkungan dan kebudayaan juga dapat memengaruhinya, seperti gizi makanan.
Anak manusia lahir setelah sembilan bulan dalam masa kandungan, dengan berat pada umumnya 3-4 kilogram (6-9 pound) dan 50-60 centimeter (20-24 inci) tingginya. Tak berdaya saat kelahiran, mereka terus bertumbuh selama beberapa tahun, umumnya mencapai kematangan seksual pada sekitar umur 12-15 tahun. Anak laki-laki masih akan terus tumbuh selama beberapa tahun setelah ini, biasanya pertumbuhan tersebut akan berhenti pada umur sekitar 18 tahun.
Warna kulit manusia bervariasi dari hampir hitam hingga putih kemerahan. Secara umum, orang dengan nenek moyang yang berasal dari daerah yang terik mempunyai kulit lebih hitam dibandingkan dengan orang yang bernenek-moyang dari daerah yang hanya mendapat sedikit sinar matahari. (Namun, hal ini tentu saja bukan patokan mutlak, ada orang yang mempunyai nenek moyang yang berasal dari daerah terik, dan kurang terik; dan orang-orang tersebut dapat memiliki warna kulit berbeda dalam lingkup spektrumnya.) Rata-rata, wanita memiliki kulit yang sedikit lebih terang dari pada pria.
Perkiraan panjang umur manusia pada kelahiran mendekati 80 tahun di negara-negara makmur, hal ini bisa tercapai berkat bantuan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Jumlah orang yang berumur seratus tahun ke atas di dunia diperkirakan berjumlah sekitar 50,000 pada tahun 2003. Rentang hidup maksimal manusia diperhitungkan sekitar 120 tahun.
3. Perbedaan Manusia Dengan Mahluk Hidup Lain
Pada umumnya manusia memang sangat berbeda dari mahluk hidup yang lain, manusia memiliki kepribadian dan kinerja otak yang tinggi sehingga dapat berprilaku, berfikir dan berbicara dengan baik. Berikut perbedaan dari Manusia dengan Mahluk lain :
1. Punya masa menopause
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.
2. Melewati masa kecil lebih lama
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.
3. Wajah memerah saat tersipu
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.
4. Bisa menciptakan api
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.
5. Mengenal pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
6. Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
7. Jemari tangan yang fleksibel
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.
4. Kepribadian Manusia
Menurut para ahli manusia memiliki 4 kepribadian yang terdapat pada diri manusia itu sendiri :
- Sanguin → dijuluki si "Populer" karena pandai persuasif dan ingin terkenal.
- Koleris → dijuluki si "Kuat" karena sering dominan dan kompetitif.
- Melankolis → dijuluki si "Sempurna" karena perfeksionis dan serba teratur.
- Plegmatis → dijuluki si "Cinta Damai" karena kesetiaannya dan menghindari konflik.
SANGUIN ( Populer )
Positif :
- Suka bicara.
- Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif.
- Antusias dan ekspresif.
- Ceria dan penuh rasa ingin tahu.
- Hidup di masa sekarang.
- Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan).
- Berhati tulus dan kekanak-kanakan.
- Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara).
- Umumnya hebat di permukaan.
- Mudah berteman dan menyukai orang lain.
- Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian.
- Menyenangkan dan dicemburui orang lain.
- Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam).
- Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan.
- Menyukai hal-hal yang spontan.
Negatif :
- Suara dan tertawa yang keras (bahkan terlalu keras).
- Membesar-besarkan suatu hal / kejadian.
- Susah untuk diam.
- Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka ikutan Gank).
- Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele.
- RKP (Rentang Konsentrasi Pendek) alias pelupa.
- Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias).
- Mudah berubah-ubah.
- Susah datang tepat waktu jam kantor.
- Prioritas kegiatan kacau.
- Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas.
- Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya.
- Egoistis alias suka mementingkan diri sendiri.
- Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama.
- Konsentrasi ke "How to spend money" daripada "How to earn/save money".
KOLERIS ( Kuat )
Positif :
- Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif.
- Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan.
- Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target.
- Bebas dan mandiri.
- Berani menghadapi tantangan dan masalah.
- "Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini".
- Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat.
- Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas.
- Membuat dan menentukan tujuan.
- Terdorong oleh tantangan dan tantangan.
- Tidak begitu perlu teman.
- Mau memimpin dan mengorganisasi.
- Biasanya benar dan punya visi ke depan.
- Unggul dalam keadaan darurat.
Negatif :
- Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis).
- Senang memerintah.
- Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai.
- Menyukai kontroversi dan pertengkaran.
- Terlalu kaku dan kuat/ keras.
- Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik.
- Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci.
- Sering membuat keputusan tergesa-gesa.
- Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain.
- Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan.
- Workaholics (cinta mati dengan pekerjaan).
- Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf.
- Mungkin selalu benar tetapi tidak populer.
MELANKOLIS ( Sempurna )
Positif :
- Analitis, mendalam, dan penuh pikiran.
- Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal.
- Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis).
- Sensitif.
- Mau mengorbankan diri dan idealis.
- Standar tinggi dan perfeksionis.
- Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi).
- Hemat.
- Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif).
- Kalau sudah mulai, dituntaskan.
- Berteman dengan hati-hati.
- Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
- Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi.
- Sangat memperhatikan orang lain.
Negatif :
- Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan).
- Mengingat yang negatif & pendendam.
- Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah.
- Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan.
- Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah.
- Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan.
- Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan.
- Hidup berdasarkan definisi.
- Sulit bersosialisasi (cenderung pilih-pilih).
- Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya.
- Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang).
- Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian).
- Memerlukan persetujuan.
PLEGMATIS ( Cinta Damai )
Positif :
- Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh.
- Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik.
- Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana.
- Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi).
- Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi.
- Penengah masalah yg baik.
- Cenderung berusaha menemukan cara termudah.
- Baik di bawah tekanan.
- Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan.
- Rasa humor yg tajam.
- Senang melihat dan mengawasi.
- Berbelaskasihan dan peduli.
- Mudah diajak rukun dan damai.
Negatif :
- Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru.
- Takut dan khawatir.
- Menghindari konflik dan tanggung jawab.
- Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar).
- Terlalu pemalu dan pendiam.
- Humor kering dan mengejek (Sarkatis).
- Kurang berorientasi pada tujuan.
- Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri.
- Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat.
- Tidak senang didesak-desak.
- Menunda-nunda / menggantungkan masalah.
Setelah kita mengetahui pengertian dari manusia, sekarang kita akan membahas pengertian dari kebudayaan.
1. Apa itu Kebudayaan ?
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Menurut M Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Sedangkan Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Dari beberapa definisi tersebut, sehingga dapat di definisikan Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasidengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2. Unsur - Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
- Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
- alat-alat teknologi
- sistem ekonomi
- keluarga
- kekuasaan politik
- Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
- sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
- organisasi ekonomi
- alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
- organisasi kekuatan (politik)
- C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
- bahasa
- sistem pengetahuan
- sistem tekhnologi, dan peralatan
- sistem kesenian
- sistem mata pencarian hidup
- sistem religi
- sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan
3. Wujud dan Komponen Kebudayaan
WUJUD
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
- Gagasan (Wujud ideal)Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan, dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
- Aktivitas (tindakan)Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati, dan didokumentasikan.
- Artefak (karya)Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur, dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Sedangkan menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayaan dibagi menjadi nilai budaya, sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik.
- Nilai-nilai BudayaIstilah ini, merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah dipelajari oleh warga sejak usia dini, sehingga sukar diubah. Gagasan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan tingkahlakunya.
- Sistem BudayaDalam wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan dipahami. kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan sistem-sistem tertentu.
- Sistem SosialSistem sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem. Kebudayaan dalam wujud ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan.
- Kebudayaan FisikKebudayaan fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret. Misalnya bangunan megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti kapal tangki, komputer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain
KOMPONEN
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
- Kebudayaan materialKebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
- Kebudayaan nonmaterialKebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
- Lembaga sosialLembaga sosial, dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan, dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbentuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar, dan konsep yang berlaku pada tatanan sosial masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota, dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier
- Sistem kepercayaanBagaimana masyarakat mengembangkan, dan membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup, dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.
- EstetikaBerhubungan dengan seni, dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama, dan tari –tarian, yang berlaku, dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan, dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah, dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning, dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
- BahasaBahasa merupakan alat pengantar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian, dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik, dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan, dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari, dan dipahami agar komunikasi lebih baik, dan efektif dengan memperoleh nilai empati, dan simpati dari orang lain.
4. Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial, dan pola budaya dalam suatu masyarakat.
Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat, dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial:
- tekanan kerja dalam masyarakat
- keefektifan komunikasi
- perubahan lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.
Hubungan Manusia dengan Kebudayaan
Manusia merupakan mahluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan sebuah kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun-menurun. Sehingga Manusia dan Kebudayaan merupakan hal yang sangat berkaitan dan tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Kebudayaan itu sendiri tercipta dari kegiatan sehari-hari manusia.
Contoh - contoh Hubungan Manusia dengan Kebudayaan :
1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai (sense of value)
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Demikian ulusan dari postingan saya kali ini mengenai Manusia dan Kebudayaan, semoga ulasan ini bermanfaat sekian dan terimakasih.Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Referensi :
- Wikipedia ( Pengertian Manusia & Kebudayaan )
- 4 Kepribadian Manusia
- Hubungan Manusia dengan Kebudayaan
- Perbedaan Manusia dengan Mahluk lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar